Warning: Attempt to read property "post_content" on null in /home/devco/webapps/cicrafwpexpert/wp-content/themes/starter/app/include/helper/menu.php on line 328

Deprecated: preg_match(): Passing null to parameter #2 ($subject) of type string is deprecated in /home/devco/webapps/cicrafwpexpert/wp-includes/class-wp-block-parser.php on line 252

Deprecated: strlen(): Passing null to parameter #1 ($string) of type string is deprecated in /home/devco/webapps/cicrafwpexpert/wp-includes/class-wp-block-parser.php on line 324

Warning: Undefined variable $args in /home/devco/webapps/cicrafwpexpert/wp-content/themes/starter/app/include/helper/menu.php on line 372

Pohon pengetahuan tentang berbagi manfaat REDD+

Pohon pengetahuan merupakan sebuah alat untuk mendukung mereka yang merancang dan melaksanakan mekanisme distribusi pembayaran REDD+.
Alat ini membantu pembuat kebijakan dan praktisi untuk mengembangkan panduan dengan meninjau pelajaran yang dipelajari di lapangan.
Pohon pengetahuan membawa pengguna mulai dari konsep dan prinsip, hingga memberikan saran rinci langkah demi langkah tentang desain, pelaksanaan, dan penilaian.


Dalam beberapa tahun terakhir, pengembangan mekanisme pembagian manfaat menjadi prioritas kunci bagi banyak negara REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and forest Degradation, and enhancement of forest carbon stocks atau pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi Hutan, dan pengayaan cadangan karbon), sejalan dengan berbagai kebijakan dan proyek REDD+ yang memberi insentif kepada pemilik hutan untuk mengubah praktik manajemen hutan tempat mereka bergantung, sekaligus menjaga lingkungan dan keadilan sosial.   Diskusi mengenai pembagian manfaat sering diawali dengan berapa jumlah atau seperti apa persentase dari total pembayaran untuk disalurkan pada penerima manfaat. Namun, tidak sesederhana kedengarannya, pemilik hutan tidak memanfaatkan, mengelola dan melindungi hutan hanya untuk alasan perolehan ekonomi.

Pengambil kebijakan dapat menyusun beragam opsi pembagian manfaat, namun perlu menentukan siapa yang dijangkau dalam sebuah program; menetapkan pencapaian; dan menimbang berbagai faktor yang mempengaruhi praktik hutan di masyarakat lokal, pengelola hutan dan badan pemerintah di tingkat lokal dan nasional. Hal ini telah terbukti, meski dalam konteks program seperti REDD+, yang terekspos beragam agenda, tujuan spesifik dari inisiatif tertentu perlu dinyatakan secara eksplisit.

Tujuan dari dokumen ini adalah untuk mendukung desain dan implementasi mekanisme distribusi pembayaran REDD+. Kami bertujuan untuk membantu dan menginformasikan penyusunan panduan dengan memberikan telaah dari pembelajaran di tingkat tapak. Knowledge tree ini diinisiasi pendanaannya oleh Uni Eropa dan disusun oleh para ahli yang tergabung dalam proyek ‘Opportunities and Challenges in Implementing REDD+ Benefit Sharing in Developing Countries (2012–2016)’ termasuk di dalam tim nya adalah Grace Wong, Cecilia Luttrell, Anne Larson, Annie Yang, Adinda Hassan, dan Michelle Kovacevic. Sejak itu, kebijakan dan proyek mengenai mekanisme pembagian manfaat di REDD+ baik secara global maupun nasional telah mengalami perubahan yang signifikan, dengan adanya aturan baru dan diskursus mengenai bagaimana seharusnya manfaat seharusnya didistribusikan. Kemunculan proyek percontohan REDD+ dalam jumlah yang besar sejak 2016 telah menawarkan banyak pembelajaran mengenai apa yang harus dan bisa dilakukan untuk mencapai mekanisme pembagian manfaat yang efektif, efisien dan berkesetaraan. Dokumen ini memberikan studi kasus yang termutakhir dan pembelajaran dari mechanism pembagian manfaat sejak 2018 hingga saat ini, dengan dukungan finansial dari the Norwegian Agency for Development Cooperation (Norad) melalui proyek CIFOR bertajuk Global Comparative Study on REDD+ (GCS REDD+) Phase 4: Knowledge for action to protect tropical forests and enhance rights (2021–2023). Knowledge tree tentang pembagian manfaat versi ini dimutakhirkan oleh Pham Thu Thuy, Isabela Valencia dan Grace Wong, dan berbasis pada tinjuan literatur terkini mengenai mekanisme pembagian manfaat di Brazil, Indonesia, DRC, Peru dan Vietnam – negara-negara yang menjadi fokus studi di fase keempat GCS-REDD+. Kami mengadopsi kriteria berikut ini untuk pemutakhiran studi kasus: • Studi kasus yang tersedia publikasinya sejak 2015 hingga 2022. • Studi kasus dari Indoensia, Vietnam, DRC, Brazil dan Peru menjadi prioritas karena CIFOR memfokuskan kegiatan studinya di lokas-lokasi tersebut di fase ke empat GCS-REDD+.

Kelompok sasaran

Target pengguna kami adalah para pengambil kebijakan dan praktisi yang terlibat dalam desain dan implementasi mekanisme distribusi pembayaraan REDD+ sebagai donor, organisasi masyarakat sipil (OMS) dan organisasi internasional pendukung implementasi REDD+.

  1. Dokumen ini terbagi dalam tiga bagian: • Bagian 1 perkenalan konsep dan kerangka analitis yang mendasari pengembangan skema distribusi pembayaran, dan menyediakan sumber daya bermakna bagi mereka yang mencari tinjauan. Disediakan pula pertanyaan-pertanyaan yang perlu dipertimbangkan dan dijawab sebelum menyusun mekanisme distribusi pembayaran.
  2. Bagian 2 memberikan nasihat lebih detail untuk desain dan implementasi mekanisme distribusi pembayaran REDD+ mengenai apa yang perlu dipertimbangkan pada setiap tahapan desain dan proses implementasi.
  3. Bagian 3 memperkenalkan kerangka asesmen untuk menilai berbagai opsi mekanisme pembagian manfaat.

Dokumen ini juga memberikan contoh ilustratif bagaimana berbagai negara, proyek dan program mempertimbangkan faktor-faktor tersebut.


Tekan tombol kuning di bawah untuk mengetahui lebih lanjut mengenai faktor kontekstual seperti kepemilikan dan tata kelola, desain dari mekanisme berbagi manfaat REDD+, dan bagaimana menilai hasil melalui pertimbangan efektivitas, efisiensi, keadilan dan legitimasi.